Perancangan Topologi Jaringan Pada Pemerintah Kabupaten Bandung Dengan Metodologi NDLC Menggunakan GNS3

<h4 style=”text-align: center;”><strong>
Perancangan Topologi Jaringan Pada Pemerintah Kabupaten Bandung Dengan Metodologi NDLC Menggunakan GNS3
</strong></h4>
&nbsp;<pre>
<strong>Author :</strong> M FATHINUDDIN; M. TEGUH KURNIAWAN; AMELIA KURNIAWATI
<strong>Published on :</strong> Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Aplikasi (Politeknik Negeri Malang – Malang Indonesia)
</pre>&nbsp;
<h5><strong>Abstract</strong></h5>
<p style=”text-align: justify;”>
Semakin berkembangnya Teknologi Informasi, maka akan menjadi elemen pendukung bagi Sistem Informasi perusahaa, tak terkecuali Pemerintah. Pemerintah Kabupaten Bandung adalah suatu badan struktural pemerintah yang mengurus segala keperluan masyarakat yang berada di wilayah Kabupaten Bandung. Dalam struktur organisasi Pemerntah Kabupaten Bandung memiliki beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) salahsatunya adalah BAPAPSI. BAPAPSI adalah badan yang menangani Sistem Informasi Manajemen (SIM) yang digunakan oleh Pemerintah Kabupaten Bandung. Pada kondisi existing yang ada, infrastruktur jaringan pada seluruh SKPD Pemerintah Kabupaten Bandung mengalami berbagai macam masalah yang menyebabkan perlu adanya pengembangan jaringan infrastruktur baru. Perbaikan infrastruktur jaringan menggunakan metode NDLC dengan tahapan Analysis, Design, Simulation Prototyping, Implementation, serta Monitoring & Management. Simulasi jaringan menggunakan GNS3 sebagai simulator yang dipilih yang dapat membangun lingkungan simulasi virtual untuk mengurangi munculnya risiko yang didapat pada proses implementasi jaringan baru pada lingkungan sebenarnya. Simulasi yang dilakukan dengan mengimplementasikan Cisco Three-Layered Hierarchical Model yaitu core, distribution dan access layer. Pengujian yang dilakukan dengan skenario untuk analisis throughput, delay, dan packet loss sebagai parameter-nya. Hasil pengujian seluruh skenario baik menggunakan bandwidth maupun waktu sebagai parameter pengujiannya menunjukkan bahwa jenis prototype yang lebih baik adalah yang menggunakan alokasi bandwidth yang sesuai prioritas SKPD untuk setiap penggunanya
</p>

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *