UNIVERSITAS TELKOM HADIR DALAM PENINGKATAN LITERASI DIGITAL: BAHAYA RENTENIR DAN PINJOL

Universitas Telkom pada tanggal 27 Mei 2023 di RW 9 desa Patrolsari Kecamatan Arjasari Kabupaten Bandung hadir dalam pelatihan peningkatan literasi digital khususnya terkait transaksi digital. Universitas Telkom sebagai salah satu perguruan tinggi swasta di Kab Bandung focus pada Information Communication Technology sehingga wajib melakukan pengabdian kepada masyarakat dalam literasi digital.

 

Desa Patrolsari merupakan desa yang dapat dikatan sebagai daerah urban, karena tidak jauh dengan wilayah kota Bandung. Artinya, budaya terkait penggunakan teknologi seperti internet dan sebagainya 90% masyarakat memiliki hand phone yang tersambung dengan internet. Meskipun, di desa Patrolsari ini sekitar 40,95% merupakan tamatan SD, dan hanya 0,1 yang mengenyam Pendidikan Tinggi baik D1 s.d S2. Namun, disatu sisi dengan rendahnya Pendidikan mengakibatkan literacy digital dan keuangan rendah sehingga banyak masyarakat khususnya di RW 9 Patrolsari menjadi korban pinjaman online (Pinjol) ataupun rentenir. Pelatihan ini diikuti oleh 50 warga dan 90% dari yang hadir terjerat rentenir dan pinjol. Alasan warga melakukan pinjaman ke rentenir dan pinjol sebagian besar untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Belum lagi, beberapa warga yang terjerat bisa menjual asset-aset tanah mereka. Jangan sampai menjadi “Jangan sampai jadi babu di tanah sendiri”. Narasumber kegiatan ini ada 2 dosen yaitu Dr Koredianto Usman dari Fakultas Teknik Elektro membahas tentang literasi fintech, dan Dr Runik Machfiroh dari Fakultas Industri Kreatif tentang bahaya dan bagaimana agar tidak terjerat Pinjol.

Pelatihan ini terjalin karena adanya kolaborasi antara dosen, TPA dan mahasiswa. Hal ini untuk meningkatkan kepekaan terhadap apa yang terjadi di masyarakat. Harapan pelatihan ini adalah meningkatkan literasi digital warga khususnya terkait pinjol sehingga tidak mudah tergiur dengan kemudahaan pinjol dan utamanya bagaimana pengelolaan keuangan mengetahui hal-hal yang produktif bukan konsumtif.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *