TUNC Demi Ekualisasi Kualitas Tel-U

TUNC Demi Ekualisasi Kualitas Tel-U

Penyatuan Kampus Utama Telkom University (Tel-U) di Bandung dengan tiga Kampus Cabang di Jakarta, Surabaya, dan Purwokerto telah resmi ditetapkan pada tahun 2024. Langkah strategis ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan transformasi Tel-U, sekaligus bagian dari amanat Yayasan Pendidikan Telkom (YPT) sebagai badan penyelenggara. Melalui integrasi ini, kualitas pendidikan di kampus cabang diakselerasi agar setara dengan Kampus Utama, serta menciptakan efisiensi pengelolaan perguruan tinggi dalam satu entitas. Lebih jauh, penyatuan ini memperkuat branding kampus cabang yang sebelumnya berdiri sebagai entitas mandiri.

Transformasi kelembagaan tersebut dikemas dalam program besar bernama Tel-U National Campus (TUNC). Ketua Komite Transformasi Universitas Telkom, Dr. Ir. Heroe Wijanto, M.T., menegaskan bahwa tujuan utama TUNC adalah ekualisasi kualitas seluruh kampus cabang sehingga mampu bersaing di level nasional maupun internasional. “Penyatuan dilakukan agar kualitas lembaga pendidikan tinggi yang diselenggarakan YPT dapat dipercepat peningkatannya secara terencana. Ini sejalan dengan arah regulasi pemerintah yang kini memberi ruang penyatuan perguruan tinggi,” ungkapnya.

Dalam pandangannya, akselerasi kualitas mencakup seluruh aspek Tri Dharma Perguruan Tinggi (pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat), ditambah dimensi inovasi dan bisnis atau RIBCS (Research, Innovation, Business, and Community Services). Keberhasilan penyatuan baru bisa dikatakan tercapai apabila kualitas lulusan, kontribusi riset, dampak pengabdian, hingga capaian inovasi di seluruh kampus berada pada standar yang sama dengan Tel-U Bandung. Heroe menekankan bahwa TUNC bukan sekadar soal struktur organisasi atau tata kelola, melainkan proses menyeluruh untuk menciptakan atmosfer akademik yang setara di empat kota.

Untuk memastikan keberhasilan, Tel-U dan YPT telah menyiapkan langkah-langkah strategis sejak 2020. Persiapan meliputi penyusunan rencana strategis, studi kelayakan, mitigasi risiko, hingga migrasi data dan integrasi sistem informasi akademik. Tahapan tersebut dijalankan dengan benchmark, masukan konsultan, dan kerja kolektif berbagai unit di Tel-U serta kampus cabang. Saat ini integrasi teknologi informasi sudah terbangun lintas kampus, sementara penguatan sumber daya manusia, sarana prasarana, serta kemandirian finansial terus dikejar. Heroe menegaskan, “Transformasi kelembagaan sudah menjadi DNA Tel-U. Namun, tantangan utama TUNC ada pada ekualisasi kualitas. Seluruh civitas akademika harus menjaga komitmen agar tidak muncul kesenjangan yang justru merusak kepercayaan masyarakat.”

Ke depan, TUNC diarahkan tidak hanya untuk menyatukan empat kampus Tel-U, tetapi juga membuka jalan bagi ekspansi. Dalam Renstra, pada 2028 Telkom University menargetkan hadir di kota-kota lain di Indonesia, dan pada 2038 memperluas jejak ke kancah internasional melalui program Tel-U Global Campus (TUGC). Heroe menutup dengan optimisme, “Ketika ekualisasi kualitas tercapai, Tel-U akan benar-benar hadir sebagai universitas nasional dan global yang memberi dampak nyata bagi pembangunan bangsa dan kesejahteraan masyarakat.”