Pengembangan Infrastruktur SPKLU dengan Payment Gateway Telekomunikasi
RENCANA pemerintah mengganti kendaraan motor ber-BBM fosil dengan kendaraan listrik pada tahun 2030, masih menyisakan berbagai persoalan. Antara lain jumlah Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang belum banyak di Indonesia. Kemudian, biaya pengadaan SPKLU yang tinggi serta metode pembayaran yang digunakan. Tak heran, saat ini banyak riset terkait Electrical Vehicle (EV) yang dilakukan. Salah satunya di Telkom University (Tel-U).
PT PLN sebagai penyedia layanan kelistrikan pemerintah menyebutkan, baru ada 346 unit SPKLU di 295 lokasi di Indonesia. Sebanyak 150 unit di antaranya milik swasta yang ada di 117 lokasi. PLN harus membangun 24.720 SPKLU untuk mendukung 254.181 kendaraan listrik di Indonesia pada tahun 2030.
Fakultas Ilmu Terapan Telkom University (FIT Tel-U) sendiri sudah melakukan konversi motor berbahan bakar fosil ke motor listrik yang sudah digunakan di lingkungan internal Tel-U. Bahkan, saat ini bengkel
konversi FIT Tel-U sedang dalam proses sertifikasi.
Riset ini berhasil memperoleh pendanaan skema Kedaireka Matching Fund (MF) dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) tahun 2023. Pelaksanaan riset melibatkan empat dosen dengan ketua Devie Ryana Suchendra, S.T., M.T., beranggotakan Rini Handayani, Anak Agung Gde Agung dan Prajna Deshanta, tim TPA serta lima mahasiswa kolaborasi D3 Teknologi Komputer dan D3 Sistem Informasi Akuntansi FIT dan Mitra Eksternal PT Alpha Beta Engineering.
Pada program Kedaireka tahun 2023 ini, tim peneliti melaksanakan kegiatan pembangunan charging station sebagai bagian dari inisiatif tim dan industri untuk mendorong penggunaan kendaraan listrik dan mempersiapkan infrastruktur untuk mendukung ekosistem kendaraan listrik. Kegiatan ini juga dilatarbelakangi oleh penelitian sebelumnya. Program penelitian ini berkolaborasi dengan mitra eksternal untuk menciptakan infrastruktur yang mendukung mobilitas berkelanjutan. Kegiatan yang direncanakan dan dilaksanakan ini tim dosen bertanggung jawab atas pengembangan konsep dan supervisi program penelitian, TPA dan mahasiswa sebagai pelaksana program, mitra eksternal yang menyediakan dukungan teknis dan sumber daya yang dibutuhkan. Tempat kegiatan pembangunan charging station dilaksanakan di area parkir kampus Universitas Telkom, dipilih berdasarkan aksesibilitas dan kebutuhan pengguna kendaraan listrik, melibatkan
pertimbangan dari pihak pengelola gedung dan persetujuan dari pihak manajemen. Luaran/ hasil yang telah dilakukan adalah satu unit charging station yang telah terpasang dan dapat digunakan oleh pengguna kendaraan listrik, submisi publikasi di jurnal nasional dan HKI terkait produk yang dihasilkan. Pembangunan charging station adalah langkah positif menuju kesiapan infrastruktur ekosistem kendaraan listrik.
Melalui riset ini, Tel-U akan berkontribusi secara langsung dalam program pemerintah untuk percepatan adaptasi kendaraan listrik 2030 serta untuk jangka panjang Indonesia menuju Net Zero Emmision di tahun 2060. Kemudian, dosen, dan mahasiswa yang terlibat, sudah mengimplementasikan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dengan bekerja sama dengan mitra industri serta menghasilkan produk yang dapat diimplementasikan di masyarakat sesuai dengan program vokasi di FIT. Terakhir, akan tercipta link and match antara dunia pendidikan degan implementasi di industri.
Disarikan dari Proposal Penelitian Skema Kedaireka Matching Fund Tahun 2023 bertajuk “Pengembangan Infrastruktur Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Disertai Payment Gateway untuk Mendukung Ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai” oleh Devie Ryana Suchendra, S.T., M.T., dan tim
Profil Ketua Peneliti
DEVIE Ryana Suchendra, S.T., M.T., merupakan dosen tetap dan peneliti pada Fakultas Ilmu Terapan (FIT) Tel-U sejak tahun 2014. Ia mengajar pada Program Studi D3 Teknik Komputer. Mata kuliah yang pernah diampunya antara lain Arsitektur Komputer, Sistem Operasi, Layanan Jaringan, Routing & Switching dan lain-lain.
Selain aktif mengajar, Devie aktif dalam kegiatan riset dan pengabdian kepada masyarakat (abdimas). Ia memiliki minat riset dalam bidang Network Engineering, Information Theory, dan Data Compression. Devie aktif dalam Kelompok Keahlian Embedded and Network Systems (ENS).
Devie menyelesaikan pendidikan sarjananya dari STMIK LPKIA pada tahun 2007. Kemudian untuk pendidikan Masternya, Devie menyelesaikan dari IT Telkom Tahun 2012. Ia menjabat sebagai Kepala Urusan Laboratorium Fakultas Ilmu Terapan Telkom University dari tahun 2020 sampai sekarang. Dosen dengan Jabatan Fungsional Lektor ini, sudah melakukan riset dalam berbagai skema baik pendanaan internal maupun eksternal.internal maupun eksternal.