Pemilah Sampah Sungai Berbasis Pengolahan Citra

Pemilah Sampah Sungai Berbasis Pengolahan Citra

MESKI Program Citarum Harum sudah berjalan beberapa tahun, namun sampah di sungai terpanjang di Jawa Barat ini ternyata tetap bermasalah. Banyak warga “tetap setia” membuang sampah ke sungai. Penumpukan sampah di bantaran sungai selain mengganggu keindahan, juga menghambat laju air sungai serta rawan banjir di musim hujan.

Jenis sampah yang dibuang pun beraneka rupa. Sebagian sampah jika dipilah-pilah masih memiliki nilai ekonomi dan dapat diolah. Misalnya sampah logam, plastik, botol kemasan, dan lain-lain. Menyangkut pengelolaan sampah di Sungai Citarum, selain dibersihkan dan diangkut ke tempat pembuangan akhir (TPA), juga menggunakan konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Hal ini kemudian menjadi pertimbangan program Pengabdian kepada Masyarakat Telkom University (Abdimas Tel-U) yang dipimpin Muhammad Hablul Barri, S.T., M.T., yakni pembuatan sistem otomasi pemisah sampah organik dan logam berbasis pengolahan citra.

Sistem ini sudah menghasilkan produk berupa mesin pemilah sampah berbasis pengolahan citra yang terintegrasi dengan sebuah jaringan Internet of Things (IoT). Sistem IoT akan memberikan notifikasi kepada pengepul untuk memanfaatkan sampah yang sudah terkumpul.

Selain membuat mesin pemilah sampah, kegiatan Abdimas diisi dengan kampanye pengolahan sampah sungai menggunakan media grafis, yang disampaikan melalui pesan tidak langsung pada desain produk sistem pemisah sampah. Kegiatan ini melibatkan 21 mahasiswa dari Fakultas Teknik Elektro (FTE) Tel-U dan dua mahasiswa Desain Komunikasi Visual (DKV) Universitas Widyatama sebagai implementasi Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM)

Mesin pemilah sampah sungai memproses sampah yang telah diangkut dari dasar sungai dengan cara memilah sampah yang masih memiliki nilai guna dan nilai ekonomi. Selain mesin, sistem pemilah sampah akan memberikan informasi kepada petugas kebersihan ketika sampah selesai dipilah agar segera didistribusikan ke TPA untuk meminimalisir penumpukan sampah. Sistem pemilah sampah didesain untuk memberikan wawasan bagi warga sekitar Pelaksanaan Abdimas berlangsung di Oxbow Area Sektor 6 Sungai Citarum dalam kegiatan sosialisasi dan penyerahan mesin pemilah sampah, Senin (4/12). Selain dihadiri warga sekitar dan jajaran aparatur pemerintahan setempat, kegiatan sosialisasi dan pemberian mesin pengolah sampah dihadiri Komandan Sektor 6 Program Citarum Harum, Kol. Inf. Yanto Kusno Hendarto, S.H.

Sebelumnya, tim Abdimas Tel-U melakukan diskusi dengan mitra sasaran serta survey ke lokasi. Tim Abdimas pun sudah melakukan uji laboratorium dan trouble shooting untuk mesin pemilah sampah yang dibuat. Pada tahap implementasi di lapangan, tim memberikan pelatihan penggunaan alat serta prosedur perawatannya.

Di samping mesin pemilah sampah yang sudah memiliki hak cipta, kegiatan Abdimas ini menghasilkan publikasi ilmiah yang dipublikasikan di jurnal maupun prosiding hingga publikasi kegiatan di media massa.

Disarikan dari Laporan Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (Abdimas) Bertajuk “Alat Pemilah Sampah Sungai Berbasis Pengolahan Citra” oleh Muhammad Hablul Barri, S.T., M.T., dan tim.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *