MODEL PEMBERDAYAAN KELEMBAGAAN USAHA MIKRO &KECIL (UMK) PADA UNIT TELKOM CDC PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk.
MODEL PEMBERDAYAAN KELEMBAGAAN USAHA MIKRO &KECIL (UMK) PADA UNIT TELKOM CDC PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk.
Author : IDA NURNIDA Published on : SOSIOHUMANIORA-UNPAD (UNPAD-Bandung Indonesia)
Abstract
Pemberdayaan Usaha Mikro dan Kecil (UMK) memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia, antara lain ditunjukkan dengan kontribusinya terhadap jumlah unit usaha (99,91%) dan penyerapan tenaga kerja (94,31%). Pemerintah menyadari bahwa pengembangan UMK di Indonesia belum berhasil. Luasnya wilayah, menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah dalam pemberdayaan UMK, karena itu, selain pembentukan Kementerian Koperasi & UKM, pemerintah juga melibatkan partisipasi aktif Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melalui pelaksanaan Program Kemitraan (PK) yang diatur dalam PER-05/MBU/2007, yang diimplementasikan PT. Telkom melalui pembentukan unit Telkom CDC sebagai pelaksana PK. Telkom CDC merealisasikan PK ke dalam Program Pemberdayaan UMK Mitra Binaan dalam kapasitas UMK sebagai kelembagaan, yang dijabarkan ke dalam dua program pokok: Bantuan Dana Pinjaman Modal (dropping & collecting) dan Pembinaan UMK. Pemberdayaan kelembagaan UMK Mitra Binaan Telkom CDC menunjukkan kinerja sangat baik (>100%). Tujuan penelitian ini adalah mengkonstruksikan pemodelan Pemberdayaan Kelembagaan UMK Mitra Binaan oleh Telkom CDC, melalui pendekatan metode kualitatif dengan strategi studi kasus. Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa keberhasilan pemberdayaan kelembagaan UMK Mitra Binaan Telkom CDC dicapai melalui pelaksanaan kombinasi kedua program pokok secara konsisten dan tata kelola yang baik (good governance). Dana Pinjaman Modal dijamin oleh pendanaan mandiri dari penyisihan laba perusahaan, sedangkan Program Pembinaan meliputi aspek-aspek penting pemberdayaan, meliputi: kemampuan akses informasi, keterlibatan dan partisipasi aktif/pasif semua pihak terkait, kemampuan UMK dalam menarik pejabat publik yang terkait dengan kepentingan entitas usaha, serta kemampuan UMK Mitra Binaan dalam berorganisasi dan memobilisasi sumber daya yang dimiliki untuk penyelesaian masalah. Hal penting lain adalah pembangunan SIM-PK berbasis teknologi informasi yang terintegrasi dengan SAP-Kug untuk menjamin akurasi data yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan.