Lab. Upcycling Chilaz Craft: Ubah Sampah Jadi Kriya
SALAH satu kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (Abdimas) berkelanjutan dilakukan dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Dr. Ir. Ratna Lindawati Lubis, M.M., dan tim yang concern pada pengelolaan sampah di masyarakat, terutama mengubah sampah anorganik menjadi barang bernilai jual.
Bahkan tim ini sudah memiliki Laboratorium Upcycling bernama Chilaz Craft yang berada di Kecamatan Coblong, Kota Bandung. Lab. ini memberikan sejumlah pelatihan bagi masyarakat tentang cara mengubah sampah menjadi barang bernilai. Program ini mendapat dukungan pendanaan dari Direktorat Riset, Teknologi dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) pada tahun 2023.
Sejumlah karya sudah dihasilkan laboratorium ini, antara lain kursi ecobrick yang berbasis upcycling. Kursi ecobrick bermanfaat serta mendukung upaya penyelamatan lingkungan. Selain itu, masyarakat yang membuatnya dapat menjual produk ini dan meningkatkan perekonomiannya.
Ada lagi pernak-pernik tas hingga dekorasi rumah yang dibuat dari proses daur ulang sampah anorganik. Intinya pengelolaan sampah melalui Laboratorium Upcycling Chilaz Craft turut mendukung Sustainability Development Goals (SDGs) target 11.6, yakni pengelolaan sampah yang berkelanjutan.
“Hal ini memperlihatkan bahwa dengan pendidikan dan kreativitas, kita dapat mengubah masalah lingkungan menjadi peluang. Didukung pemerintah dan partisipasi masyarakat, Upcycling menjadi bagian integral dari upaya pengelolaan sampah yang berkelanjutan di masa depan,” ungkap Ratna.
Di samping menginisiasi Lab. Upcycling Chilaz Craft, Ratna acap berkecimpung dalam permasalahan sampah pada setiap kegiatan Abdimasnya. Pada tanggal 20 Oktober 2023 Ratna masuk dalam Nomination Event: Transformative Partnership Award 2024 yang diselenggarakan Collective Leadership Institute (CLI) Jerman.
Ratna menjadi satu-satunya wakil dari Indonesia pada ajang itu melalui Bank Sampah Cihampelas Mandiri (GEMRICIK) yang dikelolanya selama ini. CLI sendiri merupakan organisasi yang memberdayakan masyarakat di tingkat individu dengan membangun kompetensi kepemimpinan kolektif, kolaborasi stakeholders, fasilitasi dialogis dan proses, serta keahlian penatagunaan transformasi.
CLI juga membangun kompetensi di tingkat sistemik dengan memperkuat kapasitas kolektif para aktor yang berkolaborasi untuk menerapkan perubahan dialogis dan beralih ke arah kreasi bersama. CLI menawarkan program sertifikasi melalui kursus terbuka, solusi khusus, pembelajaran online, serta program pemimpin muda untuk mendukung SDGs.