Implementasi CoE Fokus untuk Hasilkan Output, Outcomes, Impact dari RIBCS

Implementasi CoE Fokus untuk Hasilkan Output, Outcomes, Impact dari RIBCS

Bandung, Mei 2024 . Perubahan nomenklatur organisasi pada perguruan tinggi sangat lumrah dilakukan, terutama jika ditujukan untuk penguatan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Hal senada dilakukan Telkom University (Tel-U) yang mulai tahun 2024 mengimplementaskan Center of Excellence (CoE) sebagai penguatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

SUDAH lama penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dikembangkan melalui beberapa Research Center (RC). Selanjutnya penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dilakukan tidak saja melalui transformasi lima RC untuk diperkuat menjadi CoE, melainkan juga menambahkan 24 CoE, sehingga berjumlah 29 CoE di kampus pusat Tel-U. Pada jadwal ditugaskan mempersiapkan pembentukan ketiga RI itu.

Dengan diwajibkannya seluruh dosen menjadi anggota CoE, maka keanggotaan dosen di Tel-U saat ini menjadi tiga jenis homebase, yaitu KK, Prodi, dan CoE. Sebanyak 1.186 dosen dari kampus Tel-U Bandung, Jakarta, dan Surabaya bergabung pada 29 CoE per Mei 2024. Setiap CoE memiliki 40-50 anggota.

Menurut Heroe, penataan kelembagaan oleh Tel-U dalam bentuk pengembangan ekosistem RIBCS melalui CoE dan RI diharapkan dapat menjadi lahan berkarya dan berkontribusi yang lebih jelas dan luas bagi para dosen. Pengembangan disiplin keilmuan, kompetensi, dan kualifikasi dilaksanakan para dosen di KK, termasuk dalam mempelajari dan mengembangkan sumber daya berupa sarana-prasarana akademik maupun membantu berbagai prodi mengembangun kurikulum dan metode pembelajaran serta pengabdian kepada masyarakat sesuai bidang keilmuan yang bersifat sosial.

Tugas dosen mendidik mahasiswa dalam perkuliahan serta membimbing karya akhir pada berbagai jenjang, perwalian, dan lain- lain tetap dilaksanakan di Prodi dan Fakultas, termasuk dalam pendampingan tim-tim kompetisi dan pembimbingan di organisasi kemahasiswaan. Selanjutnya tugas-tugas dosen dikembangkan lebih kuat di CoE untuk riset, inovasi, bisnis, dan pengabdian kepada masyakarat di lingkup eksternal yang bersifat industrial dan komersial maupun dalam mendukung kegiatan akademik berbasis riset, inovasi, proyek, dan kewirausahaan (research based education, project based education entrepreurial education).

Pelaksanaan tugas-tugas dosen pada ketiga homebase tersebut diharapkan semakin berkembang, karena pada setiap homebase para dosen akan berkarya untuk dapat memberikan kontribusi hasil penugasan secara konkret dalam bentuk output, outcomes, dan impact, termasuk di CoE. Dari pelaksanaan tugas-tugas di KK, para dosen akan menghasilkan kajian pengembangan keilmuan serta peningkatan kualifikasi dan kompetensi yang bakal menjadi sumber daya penting untuk perluasan ragam ilmu dan peningkatan kualitas Tridharma Perguruan Tinggi.

Sementara dari pelaksanaan tugas- tugas di Prodi, para dosen akan mendidik mahasiswa dan menghasilkan lulusan serta para pemimpin yang berperan positif dan penting bagi masyarakat luas. Adapun dari pelaksanaan tugas-tugas di CoE, para dosen bersama-sama dengan mahasiswa akan
menghasilkan berbagai output, outcomes, dan impact dari aktivitas RIBCS yang kian banyak dan berkualitas dalam memberikan solusi bagi permasalahan masyarakat luas.

Perubahan lima CoE lama saat masih berbentuk RC yang semula memiliki jumlah anggota sesuai perkembangan kebutuhan dan sangat efektif menjadi CoE baru dalam jumlah masif dengan anggota yang bertambah banyak merupakan upaya pengembangan ekosistem riset untuk perluasan dan penguatan dari pola pengelolaan yang telah berjalan sebelumnya.

Perubahan itu perlu direncanakan dengan baik, diberikan penguatan tata kelola, didukung kepemimpinan (leadership) yang baik, dilaksanakan melalui tahap-tahap transformasi yang kokoh, dan membutuhkan ketersediaan sumber daya yang mendukungnya bertumbuh. Pada masa awal inisiasi perubahan, diperlukan tekad bersama dan keteguhan dalam beradaptasi menuju ekosistem baru. Selanjutnya diperlukan upaya konsisten untuk menjaga keberlanjutan (sustainability) ekosistem RIBCS.

Ekosistem yang dapat dijaga keberlanjutannya pada saatnya akan bertumbuh baik, yakni apabila terjadi kesinambungan dan keseimbangan antara input dan proses yang didukung sumber daya memadai dengan output, outcomes, dan impact yang dihasilkan.