Mahasiswa Tel-U Ikuti Creativity Station 2018 Di Banyuwangi 31 Juli – 11 Agustus 2018

Mahasiswa Tel-U Ikuti Creativity Station 2018

Untuk menambah kreativitas dan tanggung jawab sosial mahasiswanya, Telkom University (Tel-U) mengirim 10 mahasiswa dan empat dosen pembimbing mengikuti Creativity Station 2018. Kegiatan ini berlangsung selama 2 minggu di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa – Sabtu (31 Juli – 11 Agustus). Creativity Station merupakan kegiatan rutin di bawah Beyond Engineering Education (BEE) Project yang digelar Pusan National University (PNU) dan Ministry of Trade, Industry and Energi Korea Selatan yang bekerjasama dengan sejumlah perguruan tinggi Indonesia dan Korea. Yakni, Tel-U, Universitas Airlangga, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS), Politeknik Negeri Banyuwangi (Poliwangi), Politeknik Negeri Bali (PNB) serta 20 mahasiswa dari sembilan universitas diKorea Selatan.

Inti kegiatan ini, memberikan pembelajaran kepada mahasiswa melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat (Engineering Services Learning). Dimana, mahasiswa diberikan tanggung jawab untuk mencari permasalahan dari Usaha kecil dan Menengah (UKM) di masyarakat dan harus mampu menawarkan solusi atas permasalahan tersebut dalam bentuk sebuah produk yang siap pakai. Creativity Station sendiri sudah digelar sejak tahun 2010. Hal ini diungkapkan Vice Director Innovation Center for Engineering Education PNU, yang juga pemimpin Bee Project, Young Bong Seo, Ph.D.

“Sudah banyak produk yang dibuat, dan saat ini ada 10 produk yang bisa digunakan oleh warga lokal, karena ada 10 tim. Kami bantu warga lokal untuk memberi sentuhan teknologi melalui proyek ini. Jika tahun lalu, kami hanya memfokuskan tema pada proses produksi, Tahun ini, selain pada proses produksi, kami juga fokus pada bisnis model dan marketing. Jadi, solusi yang ditawarkan bisa lebih banyak. Mulai dari rebranding, redesign, repackaging dan retooling,” ungkapnya.

Selama dua minggu, 60 peserta mahasiswa dari semua perguruan tinggi dibagi dalam 10 tim yang dimanajeri satu dosen. Sebelum mulai mengerjakan proyek, para peserta dibekali dengan berbagai materi softskill. Diantaranya, team building, teamwork game, pelatihan ballon art, dan pengenalan UKM di Kabupaten Banyuwangi. Ada tiga UKM sasaran proyek Creativity Station 2018 kali ini, yakni UKM Batik, UKM Kerajinan Bambu, UKM Snack Khas banyuwangi dan UKM Kopi. Tim-tim ini memilih masing-masing UKM untuk mencari solusi atas permasalahan bisnis yang ada di masing-masing UKM.  Tiga tim memilih UKM Kopi, dua tim di UKM batik, tiga tim di UKM Snack, serta dua tim memilih UKM Kerajinan Bambu. Hari ketiga, semua tim mencari permasalahan di masing-masing UKM yang kemudian dibawa dalam forum diskusi masing-masing tim. Masing-masing tim mulai memetakan bisnis model dari UKM yang ditemui, mulai mencari ide untuk solusi yang aan ditawarkan dari permasalahan UKM, hingga membuat konsep desain manufaktur dari produk yang akan dibuat.

Hari keempat, semua tim mulai membeli material yang diperlukan untuk mewujudkan ide produk yang akan dibuat. Setelah itu, masing-masing tim mulai mengerjakan proyek dan harus melaporkan kemajuan proyeknya setiap hari dihadapan semua tim dan Ketua Proyek, Young Bong Seo. Masing-masing tim diberi waktu untuk menyelesaikan proyeknya selama lima hari. Setelah selesai, semua produk akan dilombakan untuk mencari yang terbaik dan dipaparkan dalam ESL 2018 Conference.

“Kami berharap kegiatan ini ada tindak lanjut ke depannya. Bahkan, kami berencana untuk membuat Learning Center di sini. Kegiatan ini sudah mencakup Tri Dharma, karena ada aspek pengajaran, risetnya melalui kegiatan observasi, serta pengabdian kepada masyarakat. Metode pengajaran dengan Based Project Learning ini memang bukan hal mudah terutama dalam mendekati warga lokal. Tapi kami buat proyek ini lebih sederhana dan setiap misinya dan lebih detail, sehingga mahasiswa tinggal mengikuti arahan yang ada. Melalui kegiata ini, mahasiswa pun tidak hanya mendapat hardskill, tapi juga softskill. Kami berharap, ke depan tidak hanya pertukaran pelajar dari Korea saja, tapi dari negara-negara lain yang bekerjasama dalam proyek ini, seperti Maroko, Spanyol, Portugal dna lain-lain,” pungkas Seo.   

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *