deteksi penyakit melalui iris mata menggunakan watershed algorhytm dengan simulasi matlab
deteksi penyakit melalui iris mata menggunakan watershed algorhytm dengan simulasi matlab
Author : MIA ROSMIATI; SIMON SIREGAR Published on : seminar nasional teknologi informasi dan multimedia 2015 STMIK AMIKOM Yogyakarta
Abstract
Kesehatan adalah factor yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, karena dengan tubuh yang sehat maka setiap orang dapat menjalankan aktivitasnya. Untuk mengetahui kondisi tubunya, seseorang harus berkonsultasi dengan tenaga kesehatan sehingga dibutuhkan biaya dan waktu yang cukup besar untuk mengetahui kondisi kesehatannya. Untuk itu dengan adanya aplikasi sistem pendeteksi penyakit melalui iris mata dengan mengguanakan simulasi matlab dapat membantu mengetahui kondisi kesehatan dengan cepat dan mudah. Adapun pendeteksian penyakit melalui iris mata dapat dilakukan, hal ini dikarenakan mata terhubung dengan bagian-bagian tubuh yang lain oleh bermilyar-milyar saraf dan aliran energy. Apabila satu bagian / satu fungsi tubuh tidak sehat atau sakit, maka hubungan antara bagian tubuh yang sakit itu dengan mata terganggu, mengakibatkan timbulnya suatu parut atau tanda dibagian tertentu pada iris mata. Dengan teknik image processing dan pattern recognition menggunakan watershed algorhytm maka, image parut atau bagian iris mata yang mengalami kelainan tersebut dapat dideteksi jenis penyakitnya dengan membandingkan dengan pola mata pada peta iridiology. Proses deteksi penyakit pada pengujian ini masih dibatasi untuk penyakit hipertensi, hal ini dikarenakan jumlah penderita hipertensi yang besar dan penyakit ini akan menjadi gejala untuk jenis penyakit lainnya. sehingga diharapkan dengan aplikasi ini dapat membantu seseorang untuk mengetahui kondisi tubunya secepatnya. Proses pengujian yang melibatkan 10 orang pasien yang terinidikasi hipertensi secara klinis setelah diambil gambar pola irisnya menggunakan smartphone, terlihat 5 orang diantaranya dapat terdeteksi hipertensi setelah menggunakan aplikasi ini, sehingga pengujian ini menghasilkan nilai akurasi 50%